Di tengah gempuran musik yang serius-serius amat, muncul duo pop punk asal Bekasi yang namanya aja udah doa: Sukses Lancar Rejeki. Band yang digawangi anak SMA ini sukses mencuri perhatian dan jadi obrolan hangat, terutama di kalangan Gen Z. Kenapa? Karena mereka berhasil merangkum keresahan dan momen-momen absurd kehidupan sehari-hari jadi lagu punk yang enerjik, singkat, padat, dan pastinya kocak abis.
Musik mereka tuh paket komplit: distorsi gitar yang tebel khas pop punk, durasi lagu yang nggak bertele-tele (cocok buat kaum short attention span), dan lirik yang nancep banget. Lupakan dulu lirik puitis soal cinta dan senja, Sukses Lancar Rejeki lebih milih ngangkat cerita yang sering kita alami tapi malu buat diakuin.
Coba deh dengerin lagu mereka yang judulnya "Mokel". Siapa sih yang nggak pernah ngerasain godaan iman pas puasa, di mana beberapa jam sebelum buka puasa rasanya kayak seabad? Lagu ini menangkap momen penyesalan setelah nekat batalin puasa dengan jenaka. Atau cerita horor universal semua pelajar di lagu "Toilet Sekolah". Liriknya ngegambarin kondisi toilet yang seringkali lebih serem dari film horor karena ulah murid yang suka lupa nge-flush. Jujur aja, kamu pasti pernah nemuin yang kayak gini, kan?
Nggak cuma soal sekolah, kehidupan di rumah juga jadi inspirasi. Lewat lagu "Ke Pasar Bareng Emak", mereka ngajak kita nostalgia momen diseret ke supermarket atau pasar, di mana setiap permintaan buat beli jajan atau mainan selalu dijawab dengan tatapan maut dari ibu. Rasanya pengen beli semua tapi apa daya, dompet dipegang sang penguasa. Keresahan lain pas lagi jalan-jalan bareng sekolah juga ada di lagu "Mual", potret sempurna kondisi di dalam bus pariwisata yang penuh sama anak-anak yang mabuk darat karena AC atau emang belum sarapan.
Puncaknya ada di lagu "Libur Seminggu", yang bisa dibilang jadi lagu kebangsaan para kaum rebahan. Liriknya cuma ngebahas siklus hidup selama liburan: bangun, makan, main hape, buang air, tidur lagi. Simpel, tapi ngena banget. Inilah kekuatan Sukses Lancar Rejeki, mereka nggak berusaha jadi keren, mereka cuma jujur. Dan kejujuran itulah yang bikin musik mereka terasa dekat dan jadi soundtrack yang pas buat momen-momen random dalam hidup kita.
