Berawal dari rasa penasaran pada sebuah berita viral, Ustadz Felix Siauw bersama rekannya, Koi Yocabe, nekat melakukan sebuah aksi iseng yang berujung kocak. Mereka memutuskan untuk menguji langsung kebenaran kabar yang menyebutkan bahwa pengibaran bendera One Piece bukanlah sebuah masalah, melainkan bentuk ekspresi yang kreatif.
Dengan semangat membara, Felix Siauw yang berdandan ala kapten Monkey D. Luffy lengkap dengan topi jeraminya, dan Koi Yocabe yang mengenakan jubah, turun ke ruang publik sambil membentangkan bendera bajak laut Topi Jerami. Misi mereka sederhana: melihat reaksi masyarakat dan aparat setelah adanya pernyataan dari pihak Istana.
Tak perlu menunggu lama, aksi mereka yang cukup mencolok itu tentu saja mengundang perhatian seorang petugas keamanan. Momen tersebut direkam dan dibagikan dengan bumbu humor, seolah-olah sang "kapten" Felix Siauw siap mengeluarkan "haki" atau kekuatan andalannya untuk beradu argumen dengan petugas.
Suasana yang tadinya terlihat agak tegang seketika berubah 180 derajat saat sebuah detail kecil terungkap. Saat semua mengira akan ada teguran keras, terjadilah sebuah plot twist yang sangat tidak terduga dan menghibur. Ternyata, petugas tersebut menyimpan rahasia besar di sakunya.
Plot twist tersebut adalah casing ponsel sang petugas yang bergambar karakter One Piece. Momen canggung itu pun langsung pecah menjadi senyuman dan tawa. Ini adalah bukti nyata bahwa sang petugas kemungkinan besar adalah seorang "nakama" atau penggemar One Piece juga, yang harus tetap menjalankan tugas profesionalnya.
Kejadian ini lebih dari sekadar konten lucu. Ini menunjukkan bagaimana sebuah karya pop kultur seperti anime mampu menembus berbagai sekat profesi dan latar belakang, menjadi "bahasa" universal yang bisa menyatukan siapa saja dalam momen yang tak terduga. Siapa sangka, hobi yang sama bisa mengubah potensi konflik menjadi interaksi yang hangat dan manusiawi.
Felix Siauw, One Piece, Nakama, Plot Twist, Viral, Anime, Komunitas, Hiburan, Satpol PP, Indonesia
