Ad code

Heboh Kabar Mendikdasmen Resmi Larang Roblox, Benarkah?

Baru-baru ini, sebuah gambar atau poster kembali beredar di media sosial dan grup percakapan WhatsApp, menimbulkan keresahan di kalangan orang tua dan pemain game. Gambar tersebut menampilkan foto pejabat pemerintah dengan teks besar bertuliskan "MENDIKDASMEN RESMI LARANG ANAK BERMAIN ROBLOX".


Kabar ini sontak memicu perdebatan. Sebagian orang tua mendukung langkah tersebut karena khawatir akan dampak negatif game, sementara para pemain muda merasa cemas game favorit mereka akan diblokir.

Namun, sebelum panik atau ikut menyebarkan informasi ini, penting untuk menelusuri kebenarannya. Apakah pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), benar-benar mengeluarkan larangan resmi untuk game Roblox?

Setelah melakukan penelusuran mendalam dari berbagai sumber kredibel, jawabannya adalah: TIDAK BENAR. Kabar tersebut adalah hoax atau disinformasi yang telah beredar berulang kali sejak beberapa tahun lalu.

Penelusuran Fakta: Asal-usul Kabar Larangan Roblox

Kabar mengenai larangan Roblox oleh pemerintah bukanlah hal baru. Isu ini pertama kali mencuat sekitar tahun 2017-2019 dan seringkali muncul kembali dengan format gambar yang berbeda. Mari kita urai fakta sebenarnya:

1. Tidak Ada Pernyataan Resmi dari Kemendikbudristek

Hingga saat ini, tidak pernah ada siaran pers, surat edaran, atau pernyataan resmi dari Menteri Pendidikan maupun lembaga Kemendikbudristek yang secara spesifik melarang anak-anak bermain Roblox secara nasional. Pejabat yang fotonya sering digunakan dalam poster hoax ini adalah Muhadjir Effendy, yang menjabat sebagai Mendikbud pada periode 2016-2019. Tidak ada catatan kebijakan pelarangan game Roblox selama masa jabatannya.

2. Isu Berasal dari Rekomendasi KPAI, Bukan Larangan

Kekhawatiran mengenai game Roblox sebenarnya berasal dari kajian Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Pada beberapa kesempatan, KPAI memang menyoroti potensi bahaya dalam game online yang menyasar anak-anak, termasuk Roblox.

  • Sumber Data: Pernyataan-pernyataan KPAI yang tersebar di media.

  • Poin Utama KPAI:

    • Potensi Konten Dewasa: Karena Roblox adalah platform di mana pengguna bisa membuat game sendiri, ada risiko anak-anak terpapar pada konten yang tidak sesuai usia, seperti simulasi kekerasan atau tema dewasa yang terselubung.

    • Risiko  Fitur obrolan (chat) dalam game menjadi celah bagi predator online untuk melakukan grooming atau perundungan siber terhadap anak-anak.

    • Kecanduan: Seperti game online lainnya, Roblox memiliki potensi menyebabkan kecanduan jika tidak ada batasan waktu bermain.

Namun, penting untuk digarisbawahi, KPAI tidak pernah merekomendasikan pemblokiran total. Sikap resmi mereka adalah mendorong pengawasan ketat dari orang tua dan meminta pihak Roblox serta pemerintah (Kominfo) untuk meningkatkan sistem moderasi konten dan keamanan bagi pengguna anak.

3. Kewenangan Pemblokiran Ada di Kominfo

Lembaga pemerintah yang memiliki wewenang untuk memblokir situs atau aplikasi di Indonesia adalah Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), bukan Kemendikbudristek.

  • Sumber Data: Situs resmi trustpositif.kominfo.go.id

  • Fakta: Hingga saat ini, platform roblox.com tidak terdaftar dalam database situs yang diblokir oleh Kominfo. Kominfo umumnya melakukan pemblokiran terhadap konten yang mengandung unsur pornografi, perjudian online, radikalisme, atau penipuan, yang mana Roblox secara platform tidak termasuk dalam kategori tersebut untuk pemblokiran skala nasional.

Mengapa Hoax Ini Terus Menyebar?

Disinformasi mengenai larangan Roblox sangat efektif karena beberapa alasan:

  • Menargetkan Kecemasan Orang Tua: Banyak orang tua yang secara tulus khawatir dengan aktivitas online anak mereka. Hoax ini seolah memberikan "solusi" instan atas kekhawatiran tersebut.

  • Desain Visual yang Meyakinkan: Penggunaan foto pejabat dan format "breaking news" membuat gambar tersebut terlihat seperti berita resmi.

  • Kurangnya Literasi Digital: Banyak pengguna yang langsung percaya dan menyebarkan tanpa melakukan verifikasi terlebih dahulu.

Tips Aman Bermain Roblox untuk Anak

Daripada termakan hoax, langkah yang lebih bijak bagi orang tua adalah menerapkan pengawasan dan memanfaatkan fitur keamanan yang sudah disediakan oleh Roblox.

  1. Aktifkan Parental Controls: Roblox memiliki fitur "Account Restrictions" yang membatasi anak hanya bisa mengakses game-game yang telah dikurasi dan sesuai untuk segala usia. Fitur chat juga akan dinonaktifkan.

  2. Edukasi Anak: Ajari anak tentang bahaya berinteraksi dengan orang asing di internet. Tekankan untuk tidak pernah membagikan informasi pribadi seperti nama lengkap, alamat, sekolah, atau nomor telepon.

  3. Periksa Rating Game: Sebelum anak bermain sebuah "experience" di Roblox, periksa terlebih dahulu deskripsi dan ratingnya.

  4. Tetapkan Batas Waktu (Screen Time): Buat kesepakatan dengan anak mengenai durasi bermain game setiap harinya untuk mencegah kecanduan.

  5. Main Bersama: Sesekali, luangkan waktu untuk bermain bersama anak. Ini adalah cara terbaik untuk memahami dunia mereka sekaligus mengawasi interaksi mereka di dalam game.

Kesimpulan

Kabar bahwa Mendikdasmen (atau Kemendikbudristek) resmi melarang anak bermain Roblox adalah 100% HOAX. Tidak ada kebijakan resmi dari pemerintah untuk memblokir game ini. Isu ini merupakan pendaurulangan dari kekhawatiran lama yang disuarakan oleh KPAI, yang fokus utamanya adalah pentingnya pengawasan orang tua.

Sebagai masyarakat digital yang cerdas, mari kita hentikan penyebaran disinformasi ini dan lebih fokus pada solusi nyata, yaitu membekali diri dan anak-anak kita dengan literasi digital agar dapat beraktivitas di dunia maya secara aman dan positif.

flyer code

LIVESAYA NETWORK
LIVE sedang offline

Dukungan Anda Berarti

Situs ini didanai oleh iklan untuk bisa terus membuat konten game dan pop culture. Mohon matikan AdBlock untuk melihat halaman ini.