Deep Dive Akaza: Villain Paling 'Sad Boy' yang Bikin Hati Ambyar (Jelang Infinity Castle)

Yo, Gengs! Kalo kita ngomongin villain di Kimetsu no Yaiba, Akaza itu beda level. Dia gak kayak iblis lain yang murni jahat dari sananya. Well, dia emang brutal, gila tarung, dan setia banget sama Muzan. Tapi di balik semua keganasan itu, ada cerita yang sumpah... bikin speechless.



Sebelum ada nama "Akaza", ada seorang cowok bernama Hakuji. Hidupnya? Keras, bro. Lebih keras dari batu.

Bayangin aja, dari kecil Hakuji udah harus struggle di jalanan. Dia tumbuh dalam kemiskinan akut. Ayahnya sakit-sakitan, dan Hakuji terpaksa jadi pencuri cuma buat beli obat. Dia rela dihajar massa, badannya penuh tato hukuman, yang penting Ayahnya selamat. Tapi plot twist pertama yang bikin nyesek dateng: Ayahnya, karena merasa jadi beban, akhirnya bunuh diri.

Hakuji yang hancur dan udah gak punya tujuan hidup, diasingkan. Di sinilah takdir membawanya ketemu Keizo, seorang master bela diri, dan putrinya yang cantik tapi sakit-sakitan, Koyuki.

Ini adalah "cahaya" pertama buat Hakuji. Dia diangkat jadi murid, diajarin bela diri Soryu, dan yang paling penting, dia dikasih keluarga. Singkat cerita, Hakuji jatuh cinta sama Koyuki. Doi berjanji seumur hidup bakal ngelindungin Koyuki dan Ayah mertuanya. Hidupnya udah mulai bener, Gengs. Dia udah siap nikahin Koyuki. Dia udah di jalur yang bener.



Dan di sinilah dunia nunjukkin kejamnya.

Kebahagiaan Hakuji itu cuma sesaat. Dojo tetangga yang iri berat sama dojo Keizo, gak bisa menang lewat pertarungan adil. Mereka main kotor. Mereka meracuni sumur di dojo Keizo.

Hasilnya? Koyuki dan Keizo, dua orang yang paling dicintai Hakuji, tewas mengenaskan. Bukan karena pertarungan, tapi karena racun pengecut.

Di titik ini, Hakuji gak cuma patah hati. Dia hancur. Dia lost. Dia berubah jadi mesin pembunuh. Malam itu juga, dia bantai 67 anggota dojo rivalnya pake tangan kosong, saking brutalnya sampai gak kayak manusia lagi.

Dan tebak siapa yang nonton? Ya, Muzan Kibutsuji.

Muzan gak perlu maksa Hakuji. Dia cuma perlu nawarin. Muzan ngeliat cowok yang udah "mati" hatinya, yang udah gak peduli sama apa pun, dan punya potensi kekuatan yang gila. Muzan nawarin dia "kekuatan abadi" buat ngelupain masa lalunya. Hakuji, yang udah gak punya apa-apa lagi, menerima tawaran itu.

Maka, matilah Hakuji. Lahirlah Akaza, Iblis Bulan Atas Tiga.

Yang bikin kita auto-relate dan iba sama Akaza adalah jejak Hakuji yang gak pernah bener-bener ilang. Kenapa Akaza obsesif banget sama yang kuat? Karena dia trauma orang kuat (Koyuki & Keizo) bisa mati gampang sama orang lemah (yang ngeracun). Kenapa Akaza gak pernah mau makan atau ngebunuh perempuan? Karena di alam bawah sadarnya, masih ada cinta buat Koyuki.

Kisah Akaza itu kayak cermin gelap. Ngajarin kita kalo orang yang paling "jahat" pun, seringkali adalah korban dari tragedi yang gak pernah kita tau. Kisah dia ngingetin kita kalo pain dan loss itu bisa ngubah orang jadi sosok yang paling dia benci.

Jadi, pas Infinity Castle nanti nampilin dia lagi, kita udah tau. Di balik iblis brutal yang haus pertarungan itu, ada Hakuji, si sad boy yang cintanya direnggut paksa sama takdir.

LIVESAYA NETWORK
LIVE sedang offline

Dukungan Anda Berarti

Situs ini didanai oleh iklan untuk bisa terus membuat konten game dan pop culture. Mohon matikan AdBlock untuk melihat halaman ini.