Get ready, guys! Industri anime yang dulu cuma dianggap tontonan anak bawang kini benar-benar siap mengambil alih panggung utama dunia. Kalau kamu pikir Mugen Train sudah jadi puncaknya, kamu salah besar. Panggung sesungguhnya baru akan dimulai dengan diumumkannya adaptasi arc terakhir yang paling ditunggu-tunggu, Demon Slayer: Infinity Castle, yang akan hadir dalam format trilogi film! Ini bukan lagi soal subkultur, ini adalah invasi budaya pop yang siap mencetak sejarah baru.
Keputusan untuk memecahnya menjadi tiga film adalah langkah jenius dari studio Ufotable. Kenapa? Karena Infinity Castle Arc adalah pertarungan klimaks yang padat, penuh dengan momen emosional dan adu pedang yang bakal bikin rahang jatuh. Mengemasnya dalam satu film jelas mustahil tanpa mengorbankan kualitas. Dengan format trilogi, setiap pertarungan para Hashira melawan Iblis Bulan Atas akan mendapatkan porsi dan detail animasi yang layak, memastikan setiap detiknya adalah sebuah mahakarya visual.
Mari kita bicara soal potensi. Ingatkah kamu dengan fenomena Demon Slayer: Mugen Train? Film itu bukan sekadar sukses, tapi anomali. Berdasarkan data nyata, Mugen Train berhasil meraup lebih dari $507 juta dolar AS di seluruh dunia (sekitar Rp 8 triliun!), menjadikannya film Jepang dan film anime terlaris sepanjang masa. Film ini membuktikan bahwa anime punya kekuatan untuk mendominasi box office global, bahkan di tengah pandemi. Nah, Infinity Castle adalah puncak dari semua yang telah dibangun. Hype-nya jelas berkali-kali lipat lebih besar.
Para analis dan bahkan petinggi industri, seperti yang pernah diungkapkan CEO Crunchyroll, Rahul Purini, melihat potensi luar biasa pada franchise ini. Jika ada film anime yang punya kans untuk bersaing di panggung Academy Awards (Oscar) setara dengan raksasa animasi Hollywood seperti Disney atau Pixar, trilogi Infinity Castle adalah kandidat terkuatnya. Ini bukan lagi sekadar film animasi biasa; ini adalah sebuah event sinematik global yang ditunggu-tunggu.
Fenomena Demon Slayer juga berhasil merobohkan tembok demografi. Dulu penikmat anime identik dengan Gen Z atau para wibu. Sekarang? Dari anak-anak hingga orang tua mereka ikut larut dalam kisah Tanjiro. Daya tarik universalnya terletak pada cerita yang kuat tentang keluarga, pengorbanan, dan perjuangan tanpa henti, dibalut dengan animasi dewata dari Ufotable. Triloginya nanti diprediksi akan menarik penonton keluarga dan penonton kasual dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk sebuah film anime.
Jadi, meskipun filmnya belum tayang dan angka-angka fantastis itu masih berupa prediksi, semua tandanya sudah jelas. Trilogi Demon Slayer: Infinity Castle tidak hanya akan menjadi film, tapi sebuah legacy. Ini adalah momen pembuktian di mana sebuah karya dari Jepang akan berdiri tegak, menantang dominasi Hollywood dan mengubah cara dunia memandang anime selamanya. Siapkan dirimu, karena kita akan menjadi saksi sejarah.
Momen apa yang paling kalian tunggu-tunggu dianimasiin Ufotable dari arc final ini?