Pecinta komik tanah air, siap-siap heboh! Sebuah sejarah baru tercipta di dunia perkomikan dengan hadirnya kolaborasi yang nggak pernah terbayangkan sebelumnya. Karakter ikonik Indonesia, Si Juki, resmi bertemu dengan dokter legendaris dari dunia manga, Black Jack, dalam satu cerita utuh berjudul Si Juki x Black Jack: Operasi di Kyokarta. Proyek gila ini menjadi bukti nyata bahwa dua dunia dari negara berbeda bisa nyambung banget lewat sebuah karya kreatif.
Ini bukan sekadar komik crossover biasa, lho. Pertemuan Juki yang slengean dan kritis dengan Black Jack yang jenius dan misterius ini ibarat diplomasi budaya versi pop. Faza Meonk, sang kreator Si Juki, ngaku kalau proyek ini kayak mimpi yang jadi kenyataan. Sebagai fans berat karya maestro Osamu Tezuka, bisa menyandingkan Juki dengan Black Jack adalah sebuah kehormatan besar baginya. Ini adalah bentuk respek tertinggi buat sang "Dewa Manga" yang karya-karyanya udah membentuk industri komik modern.
Kenapa Harus Si Juki?
Ternyata, pihak Tezuka Productions di Jepang punya alasan kuat kenapa memilih Si Juki sebagai partner kolaborasi. Mereka melihat Si Juki sebagai karakter dengan popularitas dan reputasi yang luar biasa di Indonesia. Harapannya, lewat Juki yang udah dikenal luas, para pembaca baru di Indonesia jadi makin penasaran buat ngulik dan ngoleksi karya orisinal Black Jack. Sebuah strategi jenius yang saling menguntungkan!
Proses pembuatannya pun nggak main-main, memakan waktu lebih dari setahun dengan pengawasan ketat dari tim Tezuka Productions. Tujuannya jelas, untuk menjaga karakter Black Jack tetap otentik dan sesuai dengan visi Osamu Tezuka. Tapi tenang, gaya humor satir khas Si Juki tetap dapet porsi besar, menghasilkan perpaduan unik antara komedi Indonesia yang nyelekit dan narasi mendalam ala manga Jepang.
Siapa Sih Mereka Berdua?
Buat yang mungkin belum kenal, Black Jack adalah karakter legendaris ciptaan Osamu Tezuka yang pertama kali muncul tahun 1973. Dia adalah seorang dokter bedah super jenius tanpa lisensi resmi, yang berani mengambil kasus-kasus mustahil dengan metode yang nggak biasa. Di balik sosoknya yang dingin, ceritanya selalu sarat akan pesan soal kehidupan dan moralitas.
Sementara itu, Si Juki yang lahir tahun 2011 adalah ikon anak muda perkotaan Indonesia. Lewat goresan Faza Meonk, Juki jadi representasi suara generasi yang kritis, ceplas-ceplos, tapi tetap kocak. Popularitasnya meledak dari media sosial hingga diangkat ke layar lebar, membuktikan bahwa Intellectual Property (IP) lokal punya kekuatan buat mendunia.
Kolaborasi ini bukan cuma soal menyatukan dua karakter, tapi juga membuka gerbang baru bagi komik Indonesia untuk lebih dikenal di kancah internasional. Buku Si Juki x Black Jack: Operasi di Kyokarta kini sudah bisa kamu dapatkan, dan kabarnya, rencana rilis di Jepang juga sedang disiapkan. Ini bukan cuma komik, tapi sebuah kebanggaan!