Bagi para pemain setia seri game sepak bola dari EA, ada satu musuh bebuyutan yang lebih menyebalkan dari lawan yang jago:
input delay. Perasaan di mana pemain Anda terasa berat, passing dilepaskan sedetik setelah Anda menekan tombol, atau tackle yang terlambat sepersekian detik adalah mimpi buruk yang menghantui setiap pertandingan online.Selama bertahun-tahun, komunitas selalu menyalahkan "server kentang," koneksi internet yang buruk, atau sekadar netcode yang tidak becus. Namun, sebuah pengakuan mengejutkan dari tim pengembang yang sedang mengerjakan FC 26 (judul hipotetis penerus EA Sports FC) akhirnya membongkar sebuah kebenaran yang pahit sekaligus mencerahkan.
Ternyata, input delay yang kita rasakan itu sebagian besar bukanlah bug, melainkan sebuah fitur yang sengaja dirancang.
Pengakuan Jujur dari Ruang Pengembangan
Menurut para pengembang, tantangan terbesar dalam menciptakan game online yang adil adalah sesuatu yang tidak bisa mereka kontrol sepenuhnya: hukum fisika. Jarak antara pemain dengan server game (latency/ping) dan stabilitas koneksi (jitter) adalah biang keladi utamanya.
Bayangkan sebuah skenario: Anda bermain di Jakarta dengan koneksi super cepat (ping 15ms) melawan seseorang di Singapura dengan koneksi yang lebih lambat (ping 60ms). Jika game memproses input Anda secara instan, Anda akan memiliki keuntungan sepersekian detik yang sangat tidak adil. Anda bisa merebut bola bahkan sebelum lawan Anda melihat pemain Anda bergerak di layarnya. Ini akan merusak integritas kompetitif permainan.
Mekanisme di Balik Layar: Sinkronisasi untuk Keadilan
Untuk mengatasi masalah ini, para pengembang EA menerapkan sebuah sistem "penyeimbang". Game secara cerdas menciptakan sebuah 'buffer' atau jeda buatan yang sangat kecil untuk menyinkronkan input dari kedua pemain.
Begini cara kerjanya:
Game tidak akan langsung mengeksekusi perintah Anda saat itu juga.
Sebaliknya, ia akan menunggu beberapa milidetik untuk memastikan ia juga telah menerima input dari lawan Anda.
Setelah input dari kedua pemain diterima dan disinkronkan, barulah aksi tersebut ditampilkan secara bersamaan di layar kedua pemain.
Jeda inilah yang kita rasakan sebagai input delay. Pada dasarnya, game dengan sengaja "menahan" pemain dengan koneksi lebih cepat agar bisa berjalan setara dengan pemain yang koneksinya lebih lambat. Ini adalah sebuah kompromi yang sengaja dipilih demi menciptakan pengalaman bermain yang adil dan konsisten untuk semua orang.
Jadi, Apakah Input Delay Tidak Akan Pernah Hilang?
Jawaban singkatnya: ya, input delay tidak akan pernah bisa hilang sepenuhnya dalam permainan online. Selama kita terikat oleh jarak fisik dan kecepatan cahaya, akan selalu ada jeda.
Namun, ini bukan berarti tidak ada harapan. Para pengembang menegaskan bahwa mereka terus bekerja keras untuk meminimalkan jeda ini sebanyak mungkin. Upaya mereka termasuk:
Memperbanyak Lokasi Server: Dengan membangun lebih banyak pusat data di seluruh dunia, jarak fisik antara pemain dan server bisa diperpendek, yang secara langsung mengurangi ping.
Mengoptimalkan Netcode: Terus menyempurnakan kode jaringan game agar lebih efisien dalam mengirim dan menerima data, sehingga mengurangi kebutuhan akan buffer yang besar.
Jadi, ketika Anda merasakan input delay di pertandingan FC berikutnya, ingatlah ini: itu adalah harga yang harus kita bayar untuk sebuah keadilan di lapangan virtual. Meskipun tetap membuat frustrasi, setidaknya sekarang kita tahu bahwa itu bukanlah sekadar kelalaian, melainkan sebuah pilihan desain yang rumit demi menjaga permainan tetap adil bagi semua.