Ad code

Geger! Battlefield Minta Player Hapus Valorant, Drama Perang Dingin Anti-Cheat Dimulai?

Woy, para gamer! Ada drama baru nih di jagat per-PC-an yang gokil sekaligus bikin ngakak. Bayangin aja, lo lagi semangat mau mainin game baru, eh malah disuruh hapus game lain. Inilah yang kejadian sama player Battlefield 6 (atau yang kita kenal sebagai Battlefield 2042 test build) yang tiba-tiba dapet notifikasi cinta dari EA. Pesannya singkat, padat, dan nusuk: game lo nggak bisa jalan gara-gara ada Valorant. Solusinya? "Tolong uninstall aja ya game sebelah."

Sontak komunitas Reddit langsung heboh. Ini bukan lagi sindiran halus, tapi udah to a a to the point, alias 指名道姓 (zhǐmíngdàoxìng)---nyebut nama langsung! Pop-up error tersebut secara spesifik nulis: "Aplikasi tidak bisa dimulai karena inkompatibilitas software umum. Tolong uninstall software ini... (118): Valorant."

Langsung kepikiran, ini EA sengaja banget cari gara-gara sama Riot Games, kan? Secara mereka berdua raksasa di genre FPS. Tapi tunggu dulu, ternyata masalahnya lebih dalam dari sekadar persaingan bisnis. Ini soal perang para "satpam" digital: software anti-cheat.

Biang kerok dari semua drama ini adalah konflik antara dua sistem keamanan super ketat. Di sudut biru ada EA Javalin, anti-cheat baru dari EA. Di sudut merah, ada Riot Vanguard, satpamnya Valorant yang udah terkenal reputasinya. Keduanya ini sama-sama "posesif". Mereka butuh akses level dewa di komputermu, yang secara teknis disebut kernel-level access dan butuh fitur Secure Boot aktif.


Gampangnya, mereka berdua mau jadi satu-satunya pemegang kunci utama sistem PC lo. Kalau ada dua aplikasi dengan "ego" setinggi ini jalan bareng, yaudah, auto berantem. Sistem jadi bingung dan akhirnya salah satu harus ngalah, atau dalam kasus ini, salah satu minta yang lain buat diusir.

Yang bikin situasi ini makin "spicy" dan penuh bumbu komedi adalah fakta bahwa notifikasi ini kayaknya cuma sentimen sama Valorant. Dari obrolan di forum, ada player yang ngasih tau kalau anti-cheat Battlefield ini santai-santai aja jalan bareng sama anti-cheat-nya Genshin Impact, yang notabene juga punya akses lumayan dalam. Jadi, kayaknya EA Javalin ini cuma punya masalah pribadi sama Riot Vanguard.


Kejadian ini seolah jadi cerminan dari debat abadi di kalangan gamer: seberapa jauh kita rela ngasih akses PC kita demi game yang bebas cheater? Di satu sisi, anti-cheat level kernel emang efektif banget buat nangkal program ilegal. Tapi di sisi lain, rasanya ngeri juga ngasih "kunci rumah" kita ke developer game, kan?

Jadi, kalau lo ngalamin ini, lo bakal ada di tim mana? Tetap setia sama Valorant dan agen-agennya, atau pindah haluan jadi prajurit di medan perang Battlefield? Pilihan sulit yang dipaksa oleh dua satpam digital yang lagi nggak akur.

flyer code

LIVESAYA NETWORK
LIVE sedang offline

Dukungan Anda Berarti

Situs ini didanai oleh iklan untuk bisa terus membuat konten game dan pop culture. Mohon matikan AdBlock untuk melihat halaman ini.