Di panggung hiburan rakyat dan linimasa media sosial Indonesia, sebuah nama menggema hampir sama kencangnya dengan dentuman bass yang diwakilinya: Thomas Alfa Edi Sound. Dianggap sebagai "bapak penemu" atau "profesor" dari sound horeg, namanya menjadi legenda urban di kalangan pencinta audio raksasa.
Namun, siapakah sebenarnya sosok ini? Apakah ia nyata? Artikel ini akan mengupas 7 fakta menarik yang berfokus sepenuhnya pada fenomena Thomas Alfa Edi Sound.1. Nama Asli di Balik Julukan Legendaris
Fakta utama yang harus diketahui adalah "Thomas Alfa Edi Sound" bukanlah sosok historis, melainkan sebuah julukan fenomenal. Nama ini disematkan kepada Edi Purnomo, seorang teknisi dan operator sound system yang sangat disegani. Di komunitasnya, ia juga akrab disapa dengan nama panggung lain seperti Memed Potensio atau Ahmad Abdul Aziz. Julukan "Thomas Alfa Edi Sound" sendiri adalah bentuk penghormatan kreatif sekaligus humor dari para penggemar yang menganggap keahliannya setara dengan seorang penemu besar.
2. Ikon dari Brewog Audio, Raksasa Sound System Jawa Timur
Popularitas Edi Sound tidak bisa dilepaskan dari nama besar yang dibawanya, yaitu Brewog Audio. Brewog Audio adalah salah satu penyedia jasa sound system paling terkenal dari Jawa Timur, yang dikenal memiliki perangkat audio berkekuatan dahsyat. Sebagai salah satu teknisi kunci di Brewog Audio, Edi Purnomo adalah otak di balik banyak racikan suara yang mampu membuat tanah bergetar dan memukau puluhan ribu penonton dalam berbagai acara.
3. Lahir dari Kultur "Battle Sound System"
Fenomena "Thomas Alfa Edi Sound" lahir dari subkultur unik di Jawa Timur yang dikenal sebagai "battle sound system" atau adu kencang suara. Dalam acara-acara ini, berbagai kelompok penyedia sound system bersaing untuk membuktikan siapa yang memiliki kualitas audio terbaik, bass terdalam, dan suara paling "horeg" (bergetar). Kejeniusan Edi Sound dalam mengatur dan mengoptimalkan perangkat audio Brewog membuatnya sering keluar sebagai pemenang, yang secara alami mengangkat namanya menjadi seorang legenda di komunitas tersebut.
4. "Sound Horeg": Sebuah Filosofi, Bukan Sekadar Audio Kencang
Bagi Edi Sound dan para pegiat lainnya, sound horeg bukan hanya tentang volume yang memekakkan telinga. Ada filosofi dan teknik yang mendalam di baliknya. Ini adalah seni meracik frekuensi, menyeimbangkan antara bass, mid, dan treble, serta memastikan suara yang dihasilkan tidak hanya kencang tetapi juga "nendang", jernih, dan mampu menggetarkan jiwa penikmatnya. Keahlian inilah yang membuat Edi Sound dijuluki "profesor", karena ia dianggap memahami "ilmu" di balik getaran tersebut.
5. Viral di Media Sosial: Dari Komunitas Lokal ke Panggung Nasional
Meskipun namanya besar di komunitas lokal Jawa Timur, popularitas "Thomas Alfa Edi Sound" meledak secara nasional berkat media sosial seperti TikTok, YouTube, dan Facebook. Video-video yang menampilkan aksi sound system Brewog Audio dengan dentuman bass ekstrem, seringkali disertai dengan narasi kocak yang menyebut Edi Sound sebagai sang penemu, menjadi viral. Konten inilah yang mengukuhkan statusnya sebagai meme sekaligus ikon budaya pop digital.
6. Simbol Kebanggaan dan Kreativitas Lokal
Kemunculan sosok "Thomas Alfa Edi Sound" lebih dari sekadar lelucon. Ia telah menjadi simbol kebanggaan dan representasi kreativitas dari komunitas lokal. Fenomena ini menunjukkan bagaimana sebuah hobi yang berawal dari hajatan dan karnaval desa bisa berevolusi menjadi sebuah industri hiburan yang serius, lengkap dengan para ahli dan ikonnya sendiri. Edi Sound adalah bukti bahwa kejeniusan teknis tidak hanya ada di laboratorium canggih, tetapi juga di tengah-tengah komunitas yang penuh gairah.
7. Mitos yang Terus Hidup dan Berkembang
Hingga hari ini, mitos "Thomas Alfa Edi Sound" terus hidup dan bahkan berkembang. Setiap kali ada video sound horeg yang mengguncang dunia maya, namanya hampir selalu disebut. Meskipun banyak yang sudah tahu bahwa ini adalah julukan, persona "sang penemu" ini tetap dipertahankan sebagai bagian dari cerita dan keseruan dalam dunia sound system Indonesia. Ia adalah legenda urban modern, lahir dari dentuman bass dan disebarkan melalui kekuatan jari Netizen.
Meskipun "Thomas Alfa Edi Sound" adalah sebuah legenda yang menghibur, ia menjadi pengingat akan gairah dan kreativitas lokal dalam mengadopsi dan mengembangkan teknologi. Di satu sisi, ada jenius global seperti Edison yang meletakkan fondasi ilmiah, dan di sisi lain, ada para praktisi lokal seperti Edi Sound yang meracik teknologi tersebut menjadi sebuah ekspresi budaya yang unik dan menggetarkan.
Pada akhirnya, "Thomas Alfa Edi Sound" mungkin bukanlah penemu sound horeg dalam arti harfiah, namun popularitasnya menunjukkan betapa dalam fenomena ini telah meresap ke dalam budaya populer Indonesia, menciptakan legendanya sendiri di era digital.